Memahami Standar Warna Lantai Pabrik

Memahami Standar Warna Lantai Pabrik

Apakah Anda pernah masuk ke sebuah pabrik dan melihat lantainya yang memiliki warna beragam? Warna yang beragam tersebut membuat lantai terlihat sedap untuk dipandang. Namun rupanya, pewarnaan lantai di sebuah pabrik bukan didasari karena faktor estetika semata, melainkan sebagai tanda batas yang juga dikenal dengan istilah demarkasi. Pemberian batas dengan warna tertentu dan berbeda-beda dibuat dengan tujuan sebagai pembeda setiap area produksi di pabrik.

Bagaimana implementasinya? Jadi penerapan perbedaan warna di area pabrik tersebut dipakai untuk membedakan area kerja, area keselamatan kerja, area pejalan kaki, area khusus meletakkan peralatan, area mobilitas forklift, dan lainnya.

Selain bertujuan untuk memberikan batas yang jelas pada setiap area di pabrik, pembuatan demarkasi juga memiliki tujuan untuk meminimalisir sekaligus mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang memang rawan terjadi pada berbagai area pabrik.

Warna Demarkasi dan Artinya

Seperti sudah dijelaskan di prolog, penentuan warna demarkasi di sebuah pabrik bukan dilakukan secara asal-asalan. Penggunaan warna demarkasi didasarkan atas beberapa regulasi yang mengaturnya.

Warna demarkasi di berbagai pabrik, gudang dan workshop di Indonesia menggunakan Australian Standard (AS) 2700. Selain itu, ada Standar Nasional Indonesia (SNI) 6530:2016 yang digunakan dalam penentuan warna demarkasi di area tambang.

Demarkasi Menurut SNI 6530 Tahun 2016

Standar warna demarkasi yang dikeluarkan oleh SNI 6350:2016 tentang Demarkasi di Area Pertambangan, berisi mengenai kode warna dan peruntukannya. Pengerjaan epoxy lantai oleh tim jasa epoxy lantai Semarang JINGGARAYA tentunya sesuai dengan SNI yang ditetapkan.

Tujuan pemberian demarkasi di lantai pabrik adalah dimaksudkan agar area kerja berikut ini :

  • Lorong
  • Jalan pintas
  • Daerah penyimpanan peralatan K3
  • Daerah bebas rintangan di area penyimpanan peralatan pemadam kebakaran
  • Daerah bebas rintangan di area panel listrik
  • Daerah tempat penyimpanan barang
  • Daerah tempat kerja
  • Lantai kerja yang berbeda ketinggian, dan
  • Lantai bertangga

Dapat mencapai standar keselamatan bagi seluruh karyawan dan pengunjung pabrik. Gambar di bawah ini memuat tabel warna dan penggunaannya.

Gambar 1. SNI 6530:2016

Demarkasi Menurut Australian Standard

Selain menggunakan SNI 6530 tahun 2016, ada juga standar warna demarkasi lantai pabrik atau kode warna marka yang mengacu pada Australian Standard (AS2700). Warna kode demarkasi banyak dipakai dan digunakan di area kerja pabrik, workshop dan gudang pada suatu perusahaan.

Ketentuan Pembuatan Demarkasi

Tidak hanya mengatur soal warna, regulasi terkait juga menambahkan beberapa detail dalam bentuk ketentuan pembuatan demarkasi di lantai tempat usaha Anda. Berikut detail lengkapnya.

  • Tidak hanya ada kriteria baku untuk pemilihan warna lantai pabrik, namun juga ada ketentuan untuk menentukan batas atau border untuk setiap warna. Lebar 50 mm atau lebih.
  • Semua jalur, jalan setapak, jalan raya atau  area aman harus ditandai dengan cat hijau di atas tanah. Anda juga bisa membuat garis dengan  lebar  50 mm atau lebih dengan  warna border putih.
  • Semua area  lantai  di depan peralatan pemadam kebakaran harus tetap bersih. Area ini berwarna merah atau  garis selebar 50 mm dengan batas putih.
  • Semua tempat duduk harus berwarna cokelat keemasan atau dibatasi dengan cat putih bergaris-garis selebar 50 mm.
  • Semua motor listrik dan rumah mesin ditandai dengan warna abu-abu. Selain itu, semua mesin yang ada di area tersebut juga harus diberi warna yang sama.
  • Warna area pelindung motor bagian luar harus  sama dengan warna motor (abu-abu).
  • Area pelindung dan bagian dalam motor yang berputar berwarna oranye. Ini termasuk teromol roda, roda, atau poros penggerak yang tidak tercakup oleh pelindung mesin.
  • Semua alat yang berhubungan dengan pemadam kebakaran, seperti selang, karung pasir, dan alarm kebakaran, ditampilkan dengan warna merah.
  • Semua lokasi pemadam ditandai merah dengan selang putih di dinding belakang unit. Setiap garis  dalam pola bolak-balik harus memiliki lebar sekitar 50 mm.
  • Setiap susuran tangga dicat kuning.
  • Setiap railing tangga harus memiliki railing kuning dan railing hitam.
  • Setiap lantai ruang kerja diwarnai Admiralty Dark Grey atau dengan cat garis putih pada garis selebar 50 mm.
  • Tempat sampah organik berwarna hijau, tempat sampah anorganik berwarna merah, dan tempat sampah berisi B3 berwarna hitam.
  • Posisi setiap nampan di  lantai ditandai dengan warna kuning emas dengan batas  putih selebar 50 mm.
  • Area dengan akses terbatas atau bahaya tersandung yang diizinkan (termasuk  tangga dan perubahan  lantai) ditunjukkan dengan warna kuning dan hitam.
  • Bengkel melapisi struktur baja dengan cat kopi krim yang bersih. Atap coklat, penopang kuning dan derek di atas kepala

Demikianlah artikel tentang standar warna lantai pabrik. Tim Jasa Epoxy Lantai Semarang JINGGARAYA siap menerima konsultasi gratis untuk pemasangan epoxy lantai sesuai dengan standar yang ditetapkan. Jaminan mutu pengerjaan sudah tidak perlu diragukan berkat pengalaman tim selama 13 tahun!

Hubungi kami di nomor WA 0821-3851-5538 untuk berkonsultasi secara gratis mulai dari konsultasi bahan, teknis pengerjaan hingga budget yang sesuai keinginan Anda.

Penulis

2 thoughts on “Memahami Standar Warna Lantai Pabrik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
WhatsApp chat
promo spesial